Loading Ramp dan Sterilizer


STASIUN LOADING RAMP

Setelah TBS yang telah disortir masuk kepabrik, maka untuk selanjutnya kita memasuki stasiun loading ramp. Distasiun ini TBS yang telah berada di peron kemudian dimasukkan kedalam Lori (Bak penampungan TBS), sebaiknya TBS yang dimasukkan kedalam lori disusun sedemikian rupa agar kapasitas lori dapat tercapai, biasanya di pabrik kelapa sawit kapasitas lori ada beberapa macam yaitu : 2.5 ton, 4.5 ton dan 7.5 ton. Kapasita lori disesuaikan dengan kapasitas pabrik.

Gambar penampang lori dari samping dan depan
 
Lori yang telah diisi kemudian dipindahkan kedepan sterilizer menggunakan capstand (tali penarik) dan Transfer Carrige. Pemindahan ini biasanya dilakukan setiap 2 atau 3 lori disesuiakan dengan kapasitas pabrik kelapa sawit tersebut.

STASIUN STERILIZER
Sesuai dengan namanya yaitu stasiun sterilizer yaitu tempat sterilisasi TBS yang akan diolah, maksudnya adalah buah yang akan diolah harus direbus dahulu menggunakan steam (uap) dengan tekanan ± 3 bar dan temperatur < 135°C. dengan tekanan dan temperatur tersebut diharapkan TBS akan lunak sehingga memudahkan pelaksanaan proses selanjutnya. Adapun fungsi dari sterilisasi ini adalah :
a.       Menonaktifkan enzim Lipase yang menyebabkan kenaikan FFA dan enzim Oksidase yang berperan dalam pembentukan perokside, enzim ini tidak aktif pada temperatur 55°C
b.      Memudahkan brondolan lepas dari tandan sehingga meningkatkan effisiensi pemipilan TBS.
c.       Melunakkan daging buah sehingga nut mudah dipisahkan dengan mesocarp dimana pemisahan ini dilakukan di depericarper coulomb.
d.      Membantu proses pelepasan inti dari cangkang di stasiun kernel selain itu perebusan juga akan membantu menurunkan kadar air pada kernel sampai 19-20% sehingga terjadi penyusutan sementara itu kondisi cangkang tidak berubah.
Proses perebusan dilakukan dalam bejada sterilizer dimana dilakukan secara tripple peak pada tekanan 2.8 – 3.0 bar. Pada prinsipnya proses perbusan menggunakan 4 tahap, yaitu:
a.       Dearasi (Pembuangan udara dingin)
b.      Menaikkan steam
c.       Penahanan steam
d.      Pembuangan kondensate.







 

 
                                                                                Gambar Sterilizer


Gambar diatas merupakan penampang sterilizer dimana kapasitas sterilizer tersebut bisa mencapai 20 – 30 ton TBS. Untuk menentukan jumlah sterilizer dalam satu pabrik dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
                                             Kapasitas pabrik x siklus perebusan (menit)
  Kebutuhan unit sterilizer =
                                                              Isi sterilizer x 60 menit

Sterilizer merupaka bejada bertekanan yang operasionalnya harus dapat dilakukan dengan baik dan aman, pengawasan operasional sterilizer menjadi sangat penting dilakukan untuk menjamin keamanan operasioanl sterilizer tersebut. Pengawasan yang harus dilakukan dalam operasional sterilizer adalah :
  1. Tekanan steam perebusan  tidak melebihi 2.80 – 3.00 bar.
  2. Saat beroperasi pintu harus tertutup minimal 75% dari lock ring.
  3. Saluran pembuangan kondensat harus lancar
  4. Bila dalam keadaan emergency valve inlet dan outlet harus dapat dioperasikan  secara manual. 
 

1 komentar:

Konstruksi, Desain, Otomatisasi mengatakan...

Sistem steriliser secara otomatis secara vertical sudah dibuat. Bisa jadi pertimbangan pengolahan secara lebih effisien.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes