Jumat, 07 Desember 2012

Kenapa Harus Minyak Sawit

Judul diatas merupakan pertanyaan besar yang harus dijawab, karena masih banyak minyak nabati lainnya yang dapat digunakan sama seperti minyak sawit. Kenapa harus minyak sawit?
Kelapa sawit merupakan tanaman yang cukup tangguh terutama bila terjadi perubahan musim. Berbeda dengan tanamn penghasil minyak nabati lainnya. Tanaman kelapa sawit dapat menghasilkan dua jenis minyak sekaligus yaitu minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Beberapa keunggulan itu adalah :
  1. Tingkat effisiensi minyak tinggi sehingga mampu menempatkan CPO menjadi sumber minyak nabati termurah.
  2. Penggunannya sangat luas
  3. Sebagai sumber energi yang baik.
  4. Dengan karakteristik unik yang dimilikinya terutama dalam hal potensi kandungan vitamin E dan Kerotenoid, serta tidak mengandung asam lemak Trans beberapa penelitian telah banyak yang menunjukkan bahwa penggunaan minyak sawit dalam bahan makanan berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh.
  5. mengandung antioksidan alami (tokoferol dan toko trienol). Telah banyak penelitian dilakukan untuk membuktikan bahwa tokoferol dan tokotrienol bisa melindungi sel-sel dari proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker.
  6. Komposisi asam lemak seimbang dan mengandung asam lemak lenoleat sebagai asam lemak esensial.
  7. produktifitas minyak sawit tinggi yaitu 3.2 ton/ha, sedangkan minyak kedelai, lobak, kopra, dan minyak bunga matahari masing-masing hanya : 0.34, 0.51, 0.57, dan 0.53 ton/ha.
  8. Sifat Intercgeable nya cukup menonjol dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena memiliki keluwesan dan keluasaan dalam ragam kegunaan baik dibidang pangan maupun non pangan.
  9. Sekitar 80% dari penduduk dunia khususnya dinegara berkembang masih berpeluang meningkatkan konsumsi perkapita untuk minyak dan lemak terutama minyak yang harganya murah (minyak sawit).
  10. Terjadinya pergeseran dalam industri yang menggunakan bahan baku minyak bumi ke bahan yang lebih bersahabat dengan lingkungan yaitu oleokimia yang berbahan baku CPO, terutama dibeberapa negara maju seperti Amerika, Jepang dan Eropa Barat.
Minyak sawit juga memiliki keunggulan dalam hal susunan dan nilai gizi yang terkandung didalmnya. Kadar sterol dalam minyak sawit relatif lebih rendah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya yang terdiri dari sisosterol, compesterol, sigmasterol, dan kolesterol. Dalam CPO, kadar sterol berkisar 360 - 620 ppmdengan kadar kolesterolnya hanya sekitar 10 ppm atau sebesar 0.001% dalam CPO. Bahkan, dari hasil penelitian dinyatakan bahwa kandungan kolesterol dalam satu butir telur setara dengan kandungan kolesterol dalam 29 liter minyak sawit.minyak sawit dapat dikatakan sebagai minyak gorang nonkolesterol (kadar kolesterolnya rendah)

Selain kandungan kolesterol dalam minya swit yang rendah juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Minyak kelapa sawit juga mengandung karoten (sumber provitamin A) yang berfungsi sebagai bahan obat anti kanker dan karoten deterofenol untuk bahan pengawet yang meningkatkan kemantapan minyak terhadap oksidasi (mencegah bau tengik). Kandungan lainny adalah tokoferol sebagai sumber vitamin E yang dapat melindungi kulitt dari oksidasi dan oleokemikal seperti asam lemak, metil ester, lemak alkohol, asam amino, dan gliserol yang dapat digunakan sebagai bahan baku minyak makan (margarin, minyak goreng, butter, dan minyak untuk pembuatan kue).

Ketel Uap (Boiler) di Pabrik Kelapa Sawit

Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber uap yang akan dipakai untuk mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas sedikit tentang ketel uap yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit
Sebelum kita membahas ketel uap yang digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau kita mengetahui dahulu apa itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.
Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang merubah Air menjadi Uap dengan cara pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel uap.
Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap dapat digunakan pada semua peralatan yang membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit, terutama turbin. Turbin disini adalah turbin uap dimana sumber penggerak generatornya adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain turbin alat lain di pabrik kelapa sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk memasak TBS) dan distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit tersebut. karena jika tidak akan mengganggu proses pengolahan dipabrik kelapa sawit.
 Gambar sirkulasi air pada pipa ketel uap

Bahan Bakar Ketel Uap

Agar kualita uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan maka dibutuhkan sejumlah panas untuk menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna didalam ketel maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:


  1. Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan serabut)
  2. Udara yang dipakai harus mencukupi
  3. Waktu yang diperlukan untutk proses pembakaran harus cukup.
  4. Panas yang cukup untuk memulai pembakaran
  5. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api
Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah serabut dan cangkang, Adapaun alasan mengapa digunakan serabut dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :



1.      Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh dipabrik.
2.      Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak digunakan.
3.      Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
4.      Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai pupuk untuk tanaman kelapa sawit.
5.      Harga lebih ekonomis.


Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk seperti batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa sawit yang diselubungi oleh serabut.
Pada bahan bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain : Carbon (C), Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Abu. Dimana unsur kimia yang terkandung pada cangkang mempunyai persentase (%) yang berbeda jumlahnya., bahan bakar cangkang ini setelah mengalami proses pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang tersebut dengan adanya udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang dinamakan peatikel pijar.
Apabila pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari serabut akan menghambat proses pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang sempurna, dan jika cangkang digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah.karena cangkang apabila dibakar akan mengeluarkan panas yan besar.
Serabut adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila telah mengalami proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat dibagian kedua dari buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam serabut dan daging buah sawitlah minyak CPO terkandung.
Panas yang dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping mempersulit pembuangan dari pintu ekspansion door (Pintu keluar untuk abu dan arang) akibat terjadinya penumpukan yang berlebihan.
Tabel dibawah ini menunjukkan komposisi unsur yang ada pada serabut dan cangkang.

Tabel.1. Komposisi Bahan Bakar
Nama Unsur
Serabut
Cangkang
Carbon (C)
40,15
61,34
Hidrogen (H2)
4,25
                  3,25
Oksigen (O2)
30,12
31,16
Nitrogen (N2)
22,29
2,45
Abu (A)
3,19
1,8
 





 Gambar Serabut kelapa sawit

Gambar cangkang sawit
 
Ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit biasanya adalah ketel uap dengan kapasitas uap 20.000 Kg uap/jam dan dengan tekanan 20 kg/cm2. dimana dibutuhkan 2 unit boiler untuk pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah 45 ton TBS/jam.
 Gambar Boiler yang digunakan di Pabrik Kelapa Sawit

Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel uap yang menghasilkan uap superheated, dimana uap ini digunakan pertama kali untuk memutar turbin sebagai pembangkit tenaga listrik kemudian sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan sebagai pemanasan TBS pada sterilizer.

Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagia yaitu : ketel pipa air dan ketel pipa api. ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa air. maksudnya adalah air berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada diluar pipa air.
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah dengan :
- kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
- Jadi untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam pada masing-masing ketel uap.

Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi sebagai berikut:
  1. Kapasita Uap                                                 :  20 Ton/jam
  2. Temperatur Uap                                            :  280 C
  3. Tekanan Uap                                                  :  20 kg/cm2
  4. Temperatur air umpan                                  :  90 C
  5. Effisiensi Ketel Uap                                    :  75 %
  6. Pemakaian bahan bakar                                :  75% serabut dan 25% cangkang.


TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI PUPUK ORGANIK

               Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman.Tandan kosong kelapa sawit mencapai 23% dari jumlah pemanfaatan limbah kelapa sawit tersebut sebagai alternatif pupuk organik juga akan memberikan manfaat lain dari sisi ekonomi. bagi perkebunan kelapa sawit, dapat menghemat penggunaan pupuk sintesis sampai dengan 50%, pupuk organik yang dihasilkan dari TKKS dapat beupa pupuk kompos dan pupuk Kalium.

A. Pupuk Kompos

                    Pupuk kompos adalah bahan organik yang telah mengalami fermentasi atau dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme. pada prinsipnya pengomposan TKKS untuk menurunkan nisbah C/N yang terkandung didalam tandan segar agar mendekati nisbah C/N tanah. C/N yang mendekati nisbah C/N tanah akan mudah diserap oleh tanaman. C/N kompos yang diinginkan adalah < 20
              Untuk membuat kompos tandan kosong dicacah terlebih dahulu menjadi serpihan-serpihan dengan memakai mesin pencacah. kemudian bahan yang telah dicacah ditumpuk memanjang dengan ukuran lebar sekita 2.5 m dan tinggi 1 m. Selama proses pengomposan tumpukan tersebut disiran oleh limbah cair yang berasal dari pabrik kelapa sawit. Tumpukan tersebut dibiarkan diatas lantai semen dan dibiarkan diudara terbuka selama enam minggu. Kompos dibolak-balik dengan mesin pembalik. Setelah itu, kompos siap dimanfaatkan. Pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton tandan buah segar per jam dapat menghasilkan 60 ton kompos dari 100 ton tandan kosong yang dihasilkan.
            Kompos TKKS dapat dimanfaatkan untuk memupuk semua jenis tanaman. Kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain sebagai berikut :
  1. Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan
  2. membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
  3. bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa hama tanaman
  4. merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap kedalam tanah.
  5. dapat diaplikasikan pada sembarang musim.
               tandan kelapa sawit yang diubah menjadi kompos tidak hanya mengandung nutrisi tetapi juga mengandung bahan organik lain yang berguna bagi perbaikan struktur organik pada lapisan tanah, terutama pada kondisi tanah tropis. Kompos merupakan sumber Fosfor (P), Kalsium (ca), Magnesium (Mg), dan Karbon (C). Perlu diketahui bahwa pada proses pengomposan TKKS tidak menggunakan cairan asam dan bahan kimia lain sehingga tidak terdapat pencemaran atau polusi. Proses pengomposan pun tidak menghasilkan limbah. Dibawah ini ditampilkan beberapa gambar pengomposan.



B. Pupuk Kalium (Abu Janjangan)

                Tandan kosong kelapa sawit sebagai limbah padat dapat dibakar dan menghasilkan abu tandan. Abu tersebut ternyata mengandung 30 - 40% K2O, 7% P2O5, 9% CaO dan 3% MgO. Selain itu  juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1.200 ppm Fe, 1.000 ppm Mn, 400 ppm Zn, dan 100 ppm Cu.
Sebagai Gambaran Umum bahwa pabrik yang mengolah kelapa sawit dengan 1.200 ton TBS/hari akan menghasilkan abu tandan sebesar 10.8% atau sekitar 129.6 ton abu/hari, setara dengan 5.8 ton KCL, 2.2 ton Kiserite dan 0.7 ton TSP. dengan penambahan polimer tertentu pada abu tandan dapat dibuat pupuk butiran berkadar K2O 30 - 38% dengan pH 8 - 9

          Kelangkaan pupuk KCL yang kerap kali dihadapi oleh perkebunan dapat diatasi dengan menggantinya menggunakan abu tandan. Biaya produksinya pun lebih rendah dibandingkan dengan harga pupuk KCL. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes